Jumat, 02 September 2011

Kisah Singa yang Kehilangan Taringnya

Assalamu'alaikum!

Kali ini aku hanya ingin cerita tentang ke-pathetic-an-ku. Tidak seperti postingan2ku sebelumnya, postingan ini hanya cerita tak bermutu. Yah lebih baik daripada blog ini nganggur gak nambah2 entry.

Ceritanya begini:

Aku ini lahir tgl 18 Agustus, jadi secara astrologi bintangku Leo. Walaupun aku gak terlalu percaya dgn hal macam itu, tapi setidaknya dulu aku benar2 menjiwainya. Aku percaya bahwa aku adalah singa. Aku adalah raja. Semua orang takut padaku. Hahaha

Sementara itu, kakakku hanyalah kepiting, bapakku domba. Jadi aku bisa berbuat semena-mena. Dulu mainan kakakku sebelum aku lahir baik2 saja sampai aku lahir, semuanya kuambil alih. Dan...kebanyakan tidak bertahan kecuali hanya dalam waktu yang singkat!
Ketidakmutuan ini berlanjut sampai aku SD. Di dalam geng, aku adalah pemimpinnya. Aku selalu mengatur permainan. Tidak jarang aku memaki teman yang tidak sesuai dengan apa yang kuingin. Bahkan aku masih ingat suatu ketika teman yang umurnya 4 tahunan di atasku, merusakkan mainanku. Jumlahnya dua orang. Kedua terpidana itu kusuruh baris berjongkok, lalu kujewer satu persatu sampai sepuluh kali. Hahaha! Masa kecil yang menyenangkan.

Tapi sifatku ini tidak sebatas kenakalan saja, ada juga sisi positifnya. Dulu, aku orang yang sangat tegas, pemberani, tidak pernah takut, tidak kenal menyerah dalam menghadapi masalah, sangat ulet dan gigih dalam berjuang. Seingatku begitu lah..
Aku selalu bekerja keras. Aku menganggap hidup sebagai kompetisi untuk memperoleh kemenangan. Jika aku dikalahkan, aku tidak mau terima dan berusaha mengungguli. Jika aku dihina, aku akan naik pitam lalu marah-marah. Maka dari itu, aku disegani temanku. Dan tentu saja...banyak dimusuhi teman yang lain.
Karena sifat ini, seingatku dulu aku anak yang berprestasi, berkompetensi, memiliki daya juang yang tinggi. Nilaiku selalu baik, aku juga selalu memenangkan segala jenis permainan. Aku memang anak yang hebat (seingatku...haha).

TAPI KINI

Aku adalah orang yang tidak bermutu. Aku selalu bangun terlambat karena tadi malamnya melakukan hal yang tidak bermutu. Kemudian shalat shubuh dengan tidak khusu'. Aku sudah tidak ingat lagi tentang kamar yang berantakan. Lalu sarapan yang tidak bergizi. Jika waktunya masih memungkinkan, aku akan mandi, jika tidak ya hanya cuci muka dan gosok gigi. Lalu dengan terburu-buru menata jadwal pelajaran hari itu, tidak jarang aku melupakan suatu buku/tugas tertentu yang menyebabkan aku harus mengerjakan ulang di sekolah. Di sekolah pun aku hanya pasang badan saja. Di saat teman2 dengan sangat antusias berorganisasi dalam organisasi masing2, aku justru memilih ber-apatis ria. Alasanku; dengan tidak menyatu dengan siapapun, aku justru bersatu dengan semuanya. Hahaha

Tidak seperti aku dulu yang selalu tau apa yang harus dilakukan, bahkan kini aku bingung hanya sekedar untuk melangkah. Dulu di otakku isinya adalah inspirasi, motivasi, dan inovasi sehingga aku tau yang kumau dan cara mencapainya. Sekarang pikiranku kusut. Aku terlalu banyak memikirkan hal yang tidak realistis. Aku tidak tau apa yang kumau, apa yang harus aku capai? Aku kadang harus memikirkan dulu kemauan. Tapi apa gunanya semua itu.

Tidak seperti aku dulu yang lugas dalam menentukan sikap pada teman tanpa pekewuh. Kini aku terlalu mentolerir kerusuhan teman2ku, dan tidak jarang aku ikut rusuh2an. Wah pokoknya aku ini pemuda madesu. Sekolah ra cetho, organisasi ra melu, gaul yo ora, jirihan, rupa pas2an, dhuwit pas2an, gitaran isohe gur rong lagu, pacar yo randue, adus sedino pisan, tapi rapopo lah...penting urip. (halah, mending mati wae)

Sekian cerita dariku. Walaupun memang cerita ini sangat tidak berkualitas, tapi sesuai sloganku "suarakan kebenaran" maka aku boleh saja menceritakannya. Hahaha.
Saya berharap Anda tidak mengikuti saya, kejarlah impian kalian kawan! Jangan biarkan virus saya ini menyebar! Hahaha!
Tapi mulai sekarang, saya ingin tobat kawan! Saya ingin jadi uwong genah. Doakan saja ya!

Setelah ini apakah ada yang akan membaca postingan ini? Hahaha aku berharap saja akan ada. Menyedihkan!

wa'alaikumsalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar