Kamis, 01 November 2012

Lanjutan Amazon


Aku akan melanjutkan kisahku seputar Amazon Cup. Ketika naik kelas 11, aku mendapatkan tim baru. Kelasku 11 IPA 5 berkoalisi dengan 11 IPA 3. Kombinasi ini sebenarnya sudah cukup baik. Sayangnya kami tidak terlalu beruntung. Kami melawan kelasnya Asqi. Ia adalah rekanku semasa masih duduk di XG. Ialah yang setia menemaniku dari pertandingan pertama hingga pertandingan terakhir. Ialah yang pertama kali datang di stadion saat hujan badai tahun lalu. Ingat kan...ceritaku yang lalu di post yang berjudul Amazon Pythagoras? Ia dan aku sama-sama merasakan pahitnya dipecundangi habis-habisan 5-0. Di pertandingan melawan Asqi itu kami kalah. Padahal awal-awal pertandingan kami sudah bermain dengan baik. Hanya saja di akhir pertandingan tim lawan berhasil mencuri satu gol yang sangat menyakitkan. Tapi tak mengapa, aku terima kekalahan itu dengan lapang dada. Masih ada tahun depan. Insya Allah. Setelah itu, tim Asqi berhasil merebut juara I. Aku sebagai tim yang dikalahkan ikut merasa bangga walaupun tim kami tidak lolos di babak penyisihan.
Setelah naik ke kelas 12, tim kami semakin solid. Kerjasama tim kami mulai terjalin dengan baik. Kami berkoalisi dengan kelas 10 I. Meskipun masih kelas 10, mereka bisa diandalkan. Terutama karena mereka memiliki pemain terbaik di kelas 10, namanya Molly. Babak penyisihan kami lalui dengan cukup lancar. Kami imbang 0-0 melawan kelas 10G baru. Menang 1-0 melawan 12 IPA 3 (mantan koalisi kami di kelas 11), ini merupakan pertandingan yang paling sulit di babak penyisihan. Dan menang 6-0 melawan kelas 12 IPS 2, karena mereka hanya 9 orang. Rasa malu dipecundangi 5-0 ketika kelas 10 terbalas sudah.
Setelah lolos dari babak penyisihan kami mengalami masa tenggang yang cukup lama karena adanya ujian tengah semester. Aku mengalami cukup banyak kegalauan di masa ini. Mulai dari masalah biologi, fisika, cewek, dll. Argh...bukan tempatnya untuk membahasnya di sini.
Setelah diundi, ternyata tim kami mendapat lawan 12 IPA 6. Timnya Asqi. Rekan lamaku, dan musuhku juga. Aku sangat senang mendengar berita ini. Setelah sekian lama penantianku untuk menghadapi Asqi, sebentar lagi saat itu akan tiba. Aku sudah cukup belajar dari pertandingan-pertandingan lalu. Posisiku adalah pemain belakang kiri, sementara Asqi adalah sayap kanan. Kami akan memiliki pertarungan yang sengit. Itu pasti.
Hingga datang hari yang kunanti-nanti. Tanggal 31 Oktober 2012. Aku membeli roti dan dua gelas air mineral di istirahat pertama dan di istirahat kedua aku membeli nasi soto, tahu, roti, dan air mineral. Aku benar-benar memperhitungkan kebutuhan energiku agar tidak kurang dan tidak terlalu berlebih sehingga menyebabkan sakit perut saat bertanding. Setelah bel pulang sekolah berbunyi aku berganti kaos, dan bersiap-siap bertanding. Menurut jadwal, pertandingan akan dimulai pukul 14.30. saat menunggu di sekolah ternyata aku sudah mendengar Adzan. Jadi aku sholat Asar dulu, jadi apabila nanti terjadi sesuatu yang buruk padaku, hingga aku harus mati atau apapun, aku sudah siap karena sudah menunaikan kewajibanku. Selesai sholat pikiranku sudah agak tenang, waktu sudah menunjukkan 14.45. Kukira aku sudah terlambat, ternyata jadwalnya molor.
Di stadion teman-teman sudah bersiap untuk bertanding. Aku sangat antusias untuk mengikuti pertandingan. Tapi setelah kami berunding, diputuskan bahwa aku bermain di babak kedua saja. Tak apa. Aku hanya melihat dari bangku penonton saat Asqi mencabik-cabik daerah pertahanan tim kami. Untungnya mereka selalu gagal untuk mencetak gol. Skor tetap bertahan 0-0 hingga waktu turun minum tiba.
Kini datang giliranku untuk bermain. Teman-teman sudah kelelahan, jadi aku harus mampu menutup kekurangan mereka. Serangan datang bertubi-tubi ke daerah pertahanan kami. Aku berusaha sekuat yang aku bisa. Beberapa kali aku kecolongan hingga mereka berhasil melakukan shooting ke gawang kami. Karena aku harus menjaga 2 orang, yakni Asqi dan Dhika. Dua penyerang yang memiliki footwork yang sangat baik. Tubuh tinggi kurusku tidak mampu mengimbangi manuver mereka. Aku harus selalu merendahkan tubuhku untuk memperkecil lengan, seperti diketahui Torsi = Gaya kali lengan. Dengan panjang yang kecil aku akan bisa memperkecil beban sehingga bisa bergerak lebih lincah. Kami juga melancarkan serangan yang betubi-tubi ke daerah pertahanan lawan. Penyerang kami juga memiliki skill yang bagus, namun sayangnya tidak tercipta gol satu pun. Hingga akhir babak kedua kami berhasil menahan imbang 0-0.
Aku tetap bermain di babak perpanjangan. Serangan datang dan aku berhasil menghentikannya. Kami berhasil membuat serangan balik hingga Jihad, temanku, jatuh di kotak pertahanan lawan sehingga kami mendapatkan kesempatan melakukan tendangan penalty. Yang menjadi Algojo kami adalah Molly, siswa kelas 10 yang menjadi andalan kami selama ini. Saat itu aku sudah mengira bahwa kami benar-benar akan menang. Akan tetapi yang terjadi justru lain. Tak disangka-sangka Molly gagal melakukan eksekusi. Aku sangat kecewa. Tetapi pertandingan belum selesai. Aku masih harus tetap siaga hingga akhir nanti.
Babak perpanjangan berakhir tanpa tercipta satu gol pun. Pertandingan dilanjutkan dengan babak penalty. Aku sadar bahwa aku memiliki tendangan yang lemah. Aku tidak ikut menjadi eksekutor. Aku sudah bekerja sebaik yang aku bisa, selebihnya aku percayakan pada teman-teman.
Di saat menunggu babak penalty dilaksanakan aku teringat dengan kisah pertempuran yang sangat dahsyat, antara King Richard the Lionhearted dari Inggris dengan Sultan Salahudin Al-Ayyubi, pemimpin kaum muslimin. Kisah itu adalah salah satu kisah terbaik yang pernah aku baca. Beribu-ribu Ksatria Salib dari eropa melewati Laut Tengah dan Mediterania untuk merebut Baitul Maqdis. Raja-raja Eropa bersatu menggabungkan kekuatan mereka untuk melawan Sultan Salahudin Al-Ayyubi. Saat itu King Richard dibantu oleh King Philip dari Perancis.
Sultan Salahudin dan king Richard sama-sama memiliki strategi yang tidak ada saingannya di planet Bumi di masa itu. King Richard berhasil merebut beberapa benteng yang sebelumnya dikuasai oleh Sultan Salahudin Termasuk merebut Baitul Maqdis di kota suci Jerusalem. Namun dengan keteguhan dan strategi yang cemerlang akhirnya Sultan Salahudin berhasil menyerang balik dan berhasil menguasai beberapa benteng yang dikuasai Richard. Hingga puncaknya adalah perebutan kembali Baitul Maqdis. Akhirnya terjadi perjanjian damai antara mereka. Setiap peziarah dari Eropa boleh berkunjung ke Jerusalem dengan aman. Gereja-gereja akan tetap dipertahankan. Penduduk boleh tetap tinggal ataupun pergi dengan merdeka. King Richard sempat singgah beberapa waktu di Arab. Bahkan ketika King Richard sakit, Sultan Salahudin mengirimkan buah-buahan segar serta tabib untuk membantu kesembuha King Richard. Hingga akhirnya King Richard kembali ke Eropa.
Terbayang di benakku bahwa aku memainkan peran King Richard, sementara Molly adalah King Philip dari Perancis. Dan Asqi adalah Sultan Salahudin. Dan ternyata benar, eksekutor pertama, kedua, dan ketiga lawan berhasil menyempurnakan tugas mereka dengan baik. Sementara eksekutor pertama dan kedua kami gagal membuat gol. Eksekutor ketiga kami berhasil membuat gol dan membawa setitik harapan. Tetapi Asqi, ekesekutor keempat lawan berhasil membobol gawang kami dan membawa kemenangan bagi lawan. Benar-benar kemenangan yang memukau. Asqi bagai seorang Jenderal yang berhasil memenangkan duel satu-lawan satu dengan Jenderal lawan. Aku hanya bisa berlapang dada, menerima kekalahan ini.
Akhir dari kisah ini sangat indah. Kami saling mengakui kehebatan lawan dan saling memuji. Tim yang kalah berbesar hati mengakui kemenangan lawan, sedangkan yang menang tidak termakan kesombongan dan berusaha membesarkan hati yang kalah. Benar-benar pertandingan yang monumental. Aku mungkin akan mengingat-ingat cerita ini dan menuturkannya kepada anak-anakku nanti (Insya Allah).

Kamis, 04 Oktober 2012

Amazon Phytagoras


Waktu itu aku masih duduk di kelas XG. Aku baru bersekolah di SMA selama kira-kira 3 bulan. Jadi solidaritas dengan teman masih belum terlalu solid. Kakak kelasku saat itu mengadakan turnamen sepakbola yang bernama AMAZON CUP. Pesertanya adalah tiap-tiap kelas di sekolahku.

Sore itu adalah saat technical meeting. Aku terkejut ketika mendapati bahwa kelasku, XG, berada di grup yang isinya kelas XII semua kecuali kelasku. Saat itu dengan begitu bersemangat aku katakan pada teman-temanku yang laki-laki, "Sante wae cah, ora popo lawane cah2 kelas 12! Ojo nyerah sek, yen awakedhewe tenanan mesthi isoh menang!"

Hingga datang hari pertandingan pertama kami. Kalau aku tidak salah ingat, lawannya adalah XII IPA 5. Aku katakan pada teman-temanku, "Ojo lali mengko tanding lho cah! Thokno kabeh opo isohmu!"

Karena pertandingan dimulai sekitar pukul 15 lebih sementara aku pulang sekolah pukul 14 kurang maka aku putuskan pulang dulu.

Setelah persiapan selesai, aku siap berangkat lagi. Tapi ternyata saat itu ada hujan deras disertai angin kencang serta petir yang menyambar-nyambar. Tapi hambatan yang terbesar sebenarnya adalah suara nyaring dari Ibuku yang memekakkan telinga, berusaha melarangku pergi bertanding.

Tapi itu bukan halangan bagiku. Aku, yang saat itu masih berjiwa muda, tidak akan gentar menghadapi rintangan apapun. Meski dunia kiamat pun pasti aku akan tetap pergi ke stadion itu untuk menyelesaikan urusanku.

Sepeda motorku kupacu, meski guntur menggelegar, angin berhembus kencang, deras air hujan yang menusuk tubuhku kuanggap seperti pijat terapi saja.

Hingga aku sampai di depan stadion, saat itu baru ada satu temanku di sana. Padahal menurut jadwal, pertandingan harus segera dimulai.

Kakak panitia sudah memberi kode agar tim kami segera bersiap. Tapi kami masih kurang orang. Baru lima. Padahal untuk bertanding harus ada sekurang-kurangnya 7.

Dalam hati aku berkata, "Kalaupun aku harus bertanding seorang diri melawan 11 orang, aku tidak akan takut!"

Aku kemudian membujuk temanku, Faisal. Tadinya Faisal ingin tidak ikut bertanding karena nanti ia akan dimarahi orangtuanya. Tapi aku membujuk dan setengah memaksanya, "Sal, ayo gek melu. Ojo jirih sal. Koe ki lanang po wadon. Yen ra gelem melu wes koe ganti sayakan wae!"

Akhirnya dengan berat hati Faisal mau ikut bertanding. Tapi kami masih kekurangan 1 orang.

Aku berusaha menghubungi temanku melalui handphone. "Ayo gek nyango stadion, iki garek kurang siji engkas". Tapi ternyata semua usahaku tidak berhasil. Tidak ada lagi temanku yang mau ikut bertanding. Karena kebanyakan temanku adalah aktivis di organisasi, mereka lebih memberatkan pada organisasi daripada bertanding bersama-sama teman sekelas.

Akhirnya tim kami dianggap kalah 3-0 karena tidak cukup orang. Aku sangat kecewa saat itu. Teman-temanku bertindak seperti pengecut. Aku merasa malu berteman dengan mereka yang saat itu tidak ikut datang ke stadion. Apa susahnya datang bermain, padahal hanya pasang badan. Kalah atau menang itu urusan belakangan, yang penting adalah sikap ksatria untuk berani masuk ke arena menghadapi apa yang seharusnya dihadapi. Bukannya lari dari pertarungan. Kami sudah kalah bahkan sebelum bertanding. Ini benar-benar tidak sesuai dengan jalan Bushido yang saat itu kuanut. Untung saat itu aku masih belum terlalu menjiwainya, kalau aku benar-benar menjiwainya, mungkin aku sudah melakukan harakiri.

Lalu aku mohon maaf pada Faisal karena telah berkata kasar padanya. Karena meskipun agak takut, Faisal sudah bertindak layaknya seorang ksatria sejati yang tidak lari dari musuh.

Sepulang dari stadion aku mandi, lalu online di Facebook. Aku membuat status di sana, "wahai para penghuni XG, dimanakah kehormatan kalian?" Ternyata tidak ada yang berani berkomentar.

Besuknya aku marah-marah di kelas. "Piye he cah wingi kae? Kok podo jirih temen ki piye? Mbok ngono kui yo teko, tanding, menang opo kalah kui urusan keri!"

Mereka lalu meminta maaf. Dengan agak kesal, aku memaklumi mereka. "okelah sing nggekingi wes men, nanging sesuk meneh ojo dibaleni lho!"

Tibalah hari saat pertandingan kedua kami. Saat itu jadwal pertandingannya sepulang sekolah lalu istirahat sebentar kemudian langsung bertanding. Jadi jumlah kami awalnya 10 atau 11 orang. Saat itu lawannya kalau aku tidak salah ingat adalah XII IPA 6.

Awalnya kami bisa mengimbangi permainan lawan. Kami bahkan bisa menembus pertahanan lawan sampai hampir membuat gol. Tapi ternyata tendangan melenceng. Aku yang melihat dari tengah lapangan juga ikut merasa kecewa. Pertandingan berlanjut.

Sampai datang beberapa teman kelas lain memanggil beberapa temanku yang sedang bertanding. Mereka harus mengikuti latihan dari organisasi mereka. Satu persatu temanku pergi. Hingga akhirnya kami tinggal 7 orang. Ini benar-benar pertandingan yang sulit.

Lama-kelamaan kami kehabisan tenaga. Stamina kami tidak terlalu baik. Apalagi kami yang hanya tujuh orang harus mengimbangi mereka yang 11 orang. Ditambah lagi tubuh kami lebih kecil. Sudah kalah jumlah, kalah badan, kalah stamina, juga kalah skill. Ini benar-benar pertandingan yang sulit dan memayahkan.

Pertandingan akhirnya berakhir dengan kemenangan lawan telak 4-0. Aku kecewa lagi. Ternyata hasilnya justru lebih mengenaskan daripada tidak bertanding sama sekali. Tapi tidak masalah. Kali ini yang penting kami sudah bertanding. Setidaknya kami bisa kalah dengan cukup terhormat. Kukatakan pada teman-temanku "Rapopo cah, dino iki mainmu wes apik. Aku njuk ngapuro mainku ora apik banget." Walau kucoba menyemangati mereka, ternyata wajah mereka tetap saja tertunduk lesu. Mungkin mereka mengalami depresi yang mendalam.

Akhirnya hari pertandingan ketiga kami tiba. Meskipun hari ini kami menang 1000-0 pun kami tidak akan lolos ke babak berikutnya. Muncul isu-isu untuk tidak usah bertanding saja. Tapi aku dengan tegas membantahnya. Apakah mereka akan mengulangi perbuatan mereka, semenatar mereka sudah berjanji untuk tidak melakukannya. Tentu itu takkan kubiarkan terjadi.

Jadi, hari itu kami bertanding dengan jiwa yang begitu bebas. Kami bertanding tanpa beban. Saat itu terkumpul kalau tidak salah 9 orang. Melawan kelas kalau tidak salah ingat XII IPS 1 yang lagi-lagi berpostur besar-besar, dan 11 orang penuh.

Saat itu terik matahari begitu menyangat, kami sangat kelelahan setelah seharian mendengarkan pelajaran bapak-ibu guru. Aku melihat musuh, tampak mereka seperti pasukan yang begitu kuat, berbaris dengan rapi, menunggangi kuda perang yang gagah, dan membawa persenjataan lengkap. Sedangkan kami, kami seperti segerombolan pasukan infantri sukarela, tanpa baju besi, tanpa pedang hanya sabit dan alat-alat dapur, yang sudah menempuh perjalanan jauh tanpa mendapati mata air sehingga kami hampir mati kehausan. Yah, kira-kira seperti itulah keadaan saat itu.

Meskipun demikian, kami tetap bersemangat, kami tidak menyerah, kami teriakkan sekeras-kerasnya, "MERDEKA!!"

Lalu, apakah Anda tau apa yang terjadi? Apa Anda berpikir bahwa kami bisa melakukan keajaiban seperti yang terjadi pada babak final antara Liverpool dengan AC Milan yang saat itu di akhir babap pertama Ac Milan sudah menang 3-0, kemudian pelatih Liverpool mengatakan pada pemainnya di waktu istirahat "bermainlah sesuka kalian!" dan akhirnya Liverpool bisa menyeimbangkan kedudukan 3-3, lalu mereka justru menang di babak penalty??

Tidak, dan Ya!

Tidak, kami tidak menang. Kami kalah 5-0. Seperti yang sudah aku ramalkan bahwa hasil dari pertandingan ini akan mengikuti rumus Phytagoras yakni r kuadrat sama dengan x kuadrat ditambah y kuadrat. Kami sudah kalah 3-0 dan 4-0. 3 kuadrat ditambah 4 kuadrat adalag 25 yang akar kuadratnya adalah 5. Dan ramalanku benar.

Ya, kami memang melakukan suatu keajaiban. Bagiku, kami bisa bertanding itu sudah suatu keajaiban. Kelas kami, XG, adalah kelasnya orang-orang yang penuh kreativitas, mereka adalah orang-orang yang super sibuk. Mereka memiliki tumpukan tugas yang begitu tingginya, sehingga meluangkan waktu untuk bermain adalah suatu yang sangat jarang terjadi. Aku sangat bersyukur bisa bermain bersama teman-temanku. Ambisiku untuk menang di awal-awal turnamen mungkin terlalu muluk-muluk. Sebelumnya aku adalah tipe orang yang perfeksionis yang ingin segala sesuatu berjalan sempurna. Tapi berhadapan dengan situasi selam turnamen ini, kalian telah berhasil membuka mataku bahwa keberhasilan (kemenangan) bukanlah satu-satunya hal yang terpenting. Aku kira kebersamaan, keseimbangan, keharmonisan, dan persahabatan itu jauh lebih penting.

Aku minta maaf karena telah berkata kasar pada kalian teman. Terimakasih kalian telah memberikan yang terbaik dari kalian. Aku sangat menghargai itu.

Jumat, 10 Agustus 2012

10 Fakta Menarik Tentang Kucing


Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang populer dan telah akrab dengan kehidupan manusia. Dalam bahasa latinnya kucing mempunyai nama Felis silvestris catus. Binatang ini termasuk dalam golongan carnivora. Jadi jangan heran bila kucing mempunyai taring, karena memang aslinya kucing adalah pemakan daging. Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia semenjak 6.000 SM, dan telah sejak lama kucing digunakan untuk menjaga lumbung padi dari hama pengerat seperti tikus. Kucing yang sekarang ada kebanyakan telah mengalami pencampuran galur, walau masih ada juga beberapa kucing yang memiliki galur murni seperti persia, angora, dll. Kucing peliharaan yang masih mempunyai galur murni biasanya dibudidayakan secara khusus untuk menjaga keaslian galur tersebut. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung. Lalu bagaimana dengan fakta yang dapat diangkat tentang kucing, berikut 10 fakta mengenai kucing yang mungkin anda ingin ketahui :
 * Kucing menyukai benda-benda hijau seperti rumput. Dan mereka juga suka makan rumput. hal tersebut adalah sesuatu yang alami yang tidak harus dikhawatirkan. Mereka makan rumput untuk meredakan sakit perut, batuk, dan untuk meredakan peradangan pada tenggorokan mereka.
 * Mereka tidak suka rasa manis. Jadi jangan kuatir kucing akan mengambil permen anda.
 * Mereka memiliki daya penciuman yang sangat baik. Ini adalah alasan mengapa kucing tidak akan menggunakan kotak sampah kotor. Dan mereka juga memiliki pendengaran yang bagus.
 * Kucing benci bau parfum. Mereka juga membenci aroma jeruk dan lemon.
 * Mereka menganggap daerah yang memiliki bau amonia sebagai daerah eliminasi. Jadi, tidak dianjurkan untuk menggunakan amonia untuk membersihkan bau urin kucing.
 * Seekor kucing mengetahui perubahan dalam suasana hati Anda, dan kadang-kadang itu akan mempengaruhi kucing Anda.
 * Mereka menunjukkan kepercayaan mereka kepada pemilik mereka dengan mendengkur atau berguling di punggung mereka.
 * Suhu tubuh normal kucing adalah 102 Fahrenheit.
 * Pintu kucing ditemukan oleh Sir Isaac Newton
 * Jangan pernah memberikan parasetamol pada kucing anda, karena hal tersebut akan sangat berbahaya buat kucing.

dari: http://wawashahab.blogspot.com/2012/07/10-fakta-menarik-tentang-kucing.html

Jumat, 15 Juni 2012

Bagaimana Mungkin...


Seorang pengembara muda ditangkap karena membunuh seorang lelaki tua. Anak lelaki korban membawa pemuda ini ke hadapan Khalifah Umar. Sang pengembara mengakui perbuatannya. Sebenarnya ada keadaan khusus yang meringankan, namun dia menolak untuk memohonkan itu; dia telah mengambil sebuah nyawa dan karenanya harus mengorbankan dirinya sendiri. Namun dia mengajukan satu permintaan: bisakah eksekusi ditunda selama tiga hari agar dia dapat pulang ke rumah dan membereskan sedikit urusan? Ada seorang anak yatim di pengasuhannya di sana, dia telah mengubur warisan anak ini di tempat yang tak diketahui oleh seorang pun, dan jika dia tidak menggalinya sebelum dia meninggal, anak itu tidak akan memiliki uang sepeser pun. Sungguh tidak adil jika anak itu menderita karena kejahatan walinya. “Jika Anda membiarkan saya pergi hari ini,” si pembunuh berkata, “Saya berjanji akan kembali tiga hari dari sekarang dan menyerahkan diri untuk eksekusi.”
Khalifah berkata, “Ya, baiklah. Tapi hanya jika Anda menyebut nama seseorang untuk bertindak sebagai wakil Anda; seseorang yang akan setuju untuk menanggung hukuman jika Anda tidak datang kembali.”
Nah, hal itu membingungkan sang musafir muda. Dia tidak punya teman atau kerabat di bagian wilayah ini. Orang asing mana yang akan cukup percaya kepadanya untuk menanggung risiko eksekusi menggantikannya?
Pada saat itu, Abu Dzar, salah satu sahabat Nabi, menyatakan bahwa dirinya akan menjadi wakil pemuda itu. Dan dengan demikian si pembunuh itu pergi.
Tiga hari kemudian dia tidak kembali. Tidak ada yang terkejut, tapi mereka tidak menangisi Abu Dzar yang malang, yang dengan setia meletakkan kepalanya di atas balok kayu talenan. Algojo sedang meminyaki kapaknya dan bersiap-siap untuk memotong ketika pemuda itu datang berderap di atas kuda berdebu, penuh dengan keringat. “Saya mohon maaf, mohon maaf, saya terlambat,” katanya, “tapi di sinilah saya sekarang. Mari kita lanjutkan dengan eksekusi.”
Para penonton tercengang. “Anda bebas; Anda telah benar-benar lolos. Tak seorang pun bisa menemukan Anda dan membawa Anda kembali. Kenapa Anda kembali?”
“Karena saya berkata saya akan kembali, dan saya seorang muslim,” jawab pemuda itu. “Bagaimana mungkin saya memberi dunia alasan untuk mengatakan bahwa kaum muslim tidak lagi dapat memenuhi janji-janji mereka?”
Hadirin berpalingh kepada Abu Dzar. “Apakah engkau mengenal anak muda ini? Apakah engkau tahu tentang karakter mulianya? Apakah karena itu engkau setuju menjadi wakilnya?”
“Tidak,” kata Abu Dzar, “Saya tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya dalam hidup saya, tapi bagaimana mungkin saya menjadi orang yang membiarkan dunia mengatakan kaum muslin tidak lagi berbelas kasih?”
Kerabat korban pembunuhan itu sekarang berlutut. “Jangan bunuh dia,” mereka memohon. “Bagaimana mungkin kita menjadi orang yang membuat dunia berkata tidak ada pengampunan dalam Islam?”
(sumber: Ansary, Tamim. Dari Puncak Bagdad; Sejarah Dunia Versi Islam.2012. Jakarta: Zaman)

Rabu, 04 April 2012

Rantai Keajaiban


Alam semesta, Galaksi Bimasakti tempat tata surya kita berada, dan planet Bumi kita diatur oleh faktor-faktor yang tidak terhitung jumlahnya. Semua hukum dan keseimbangan ini telah dirancang secara khusus dan ditata secara menakjubkan untuk memberikan sebuah lingkungan yang sesuai bagi kehidupan manusia.
Pengkajian secara terperinci terhadap alam semesta kita mengungkapkan bahwa segala sesuatu -dari hukum-hukum kosmik yang paling fundamental hingga sifat-sifat fisik yang paling kritis, dari berbagai keseimbangan terkecil hingga rasio terhalus di dalamnya- telah ditata untuk memenuhi ketepatan dengan tingkat tertinggi. Kita menyadari dengan takjub bahwa kepresisian ini diatur pada nilai-nilai ideal bagi keberadaan manusia, tidak sekedar untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk berkembang.
Dari laju perkembangan alam semesta hingga lokasi Bumi kita di Galaksi Bimasakti, dari spektrum radiasi Matahari hingga nilai viskositas air, dari jarak Bulan ke Bumi hingga rasio gas-gas yang membentuk atmosfer, serta hal-hal serupa lainnya yang tidak terhitung banyaknya merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan eksistensi manusia. Oleh sebab itu, perubahan terkecil pada satu saja dari faktor-faktor tersebut akan membuat kehidupan di Bumi musnah.
Kemudian, tidak satu pun dari faktor-faktor tersebut yang mencapai keteraturan yang ideal karena kebetulan semata. Kombinasi dari ribuan unsur dan kondisi yang menciptakan keteraturan ini adalah keajaiban yang berada di luar batas pemahaman manusia. Pada, akhirnya, rantai keajaiban yang terbentuk dari kombinasi jutaan faktor tersebut membuktikan dirinya sebagai ciptaan Tuhan. Setiap bagian kecil dari alam semesta ini adalah keajaiban, karya tanpa banding dari kebijaksanaan, kekuasaan, dan cita rasa seni Ilahi.
Perhitungan-perhitungan terakhir menunjukkan bahwa jika berbagai hukum dan reaksi fisika saat ini yang bertanggung jawab atas keteraturan di alam semesta diubah walau sedikit saja, kehidupan -dan karenanya, kehidupan manusia- tidak mungkin ada. Dalam istilah probabilitas, norma-norma fisik ini akan muncul dengan nilai berapa pun. Namun, setiap norma tersebut diatur secara terpisah pada nilai idealnya saat ini. Hal itu membuat kehidupan manusia, sebagaimana dinyatakan di atas, tidak dapat dijelaskan dengan kata apa pun selain "keajaiban".
Apapun hukum, prinsip atau sifat-sifat fisik di alam semesta yang kita bicarakan ini, terbukti bahwa unsur-unsur itu tidak dapat mencapai keadaan idealnya dengan sendirinya atau melalui peristiwa kebetulan. Mata yang dapat melihat adalah sebuah bukti yang sangat jelas. Rantai keajaiban bekerja pada setiap tempat di alam semesta dan di setiap hukum yang mengatur; rantai-rantai ini merupakan bukti keberadaan dan kekuasaan Allah.
Dalam tahun-tahun terakhir, para ahli kosmologi dan fisika teoritis mulai menyebut keteraturan yang menakjubkan yang menghasilkan kondisi-kondisi penting bagi kehidupan manusia ini sebagai "penyelarasan". Dengan memfokuskan diri pada subjek ini, mereka menemukan atau membuat kalkulasi. Hasilnya, contoh "penyelarasan" yang terdapat di seluruh alam semesta ini tidak terhitung banyaknya. Pantaslah kiranya dikutipkan beberapa ungkapan keheranan dan ketakjuban para ilmuwan ini atas hasil-hasil penelitiannya:
Ahli astronomi NASA, Profesor John O'Keefe:
Kita semua, dengan patokan astronomis, adalah sekelompok makhluk yang dimanjakan, dilindungi, dan diutamakan. Jika tidak dibuat dengan kepresisian yang paling tepat, alam semesta ini tidak akan pernah ada. Dalam pandangan saya, keadaan ini menunjukkan bahwa alam semesta diciptakan untuk ditinggali oleh manusia.

Ahli astrofisika Inggris, Profesor George F. Ellis:
Penyelarasan halus terjadi pada hukum-hukum yang membuat (kompleksitas) ini mungkin. Kesadaran akan kompleksitas dari apa yang tercapai membuat amat sukar untuk tidak menggunakan kata 'ajaib'.

Ahli astrofisika Inggris, Profesor Paul Davies:
Hukum-hukum (fisika) sendiri tampak sebagai produk dari rancangan yang teramat jenius

Ahli Matematika Inggris, Profesor Rofer Penrose:
Saya dapat mengatakan bahwa alam semesta mempunyai tujuan. Ia tidak begitu saja ada oleh kebetulan.

Semua data ilmiah yang diperoleh sampai saat ini menunjukkan bahwa tidak ada ruang untuk kebetulan atau peristiwa untung-untungan di alam semesta, di manapun dan kapan pun. Dari momen pertama kelahirannya hingga  Anda membaca buku ini, alam semesta telah dirancang hingga ke pemerincian terkecil oleh Allah yang Mahabijaksana dan Mahakuasa Yang menciptakan manusia untuk menyaksikan, memikirkan, dan mensyukuri kekuasaan dan cita rasa seni-Nya.
“Dalam penciptaan langit dan Bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang telah Allah turunkan dari langit (adalah sesuatu yang) berupa air, lalu dengan air itu, Dia hidupkan Bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di Bumi itu segala jenis hewan, pengisaran angin, dan awan yang dikendalikan antara langit dan Bumi; sungguh, (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”  (Al-Baqarah : 164)

(disalin dari buku Rantai Keajaiban, penulis Harun Yahya, penerbit dzikra bagian pembukaan)

Selasa, 07 Februari 2012

Rainbow Bridge

Just this side of heaven is a place called Rainbow Bridge.

When an animal dies that has been especially close to someone here, that pet goes to Rainbow Bridge.

There are meadow and hills for all of our special friends so they can run and play together.

There is plenty of food, water and sunshine, and our friends are warm and comfortable.

All the animals who had been ill and old are restored to health and vigor.

Those who were hurt or maimed are made whole and strong again, just as we remember them in our dreams of days and times gone by.

The animals are happy and content, except for one small thing ; they each miss someone very special to them, who had to be left behind.

They all run and play together, but the day comes when one suddenly stops and looks into the distance.

His bright eyes are intent.

His eager bod quivers.

Suddenly he begins to run from the group, flying over the green grass, his legs carrying him faster and faster.

You have been spotted, and when you and your special friend finally meet, you cling together in joyous reunion, never to be parted again.

The happy kisses rain upon your face; your hand again caress the beloved head, and you look once more into the trusting eyes of your pet, so long gone from your life but never absent from your heart.

Then you cross Rainbow Bridge together...

~Author unknown~

I copied this from Tegas Shidiq's note

Sabtu, 28 Januari 2012

Hukum Newton

Assalamu'alaikum wr wb

Dari yang kupelajari di sekolah, mungkin inilah beberapa hal yang bisa saya bagikan. Ini adalah favorit saya. Walau tidak seberapa, semoga bermanfaat.

Ini seputar dinamika partikel, yang kita tahu dari Sir James Isaac Newton. Dengan hukum-hukumnya tentang gerak, yaitu:

Hukum I Newton
"jika resultan gaya yang bekerja pada benda adalah nol, maka benda akan diam atau bergerak lurus beraturan"

Bisa kita ambil pelajaran bahwa, tanpa gaya, benda tetap mempertahankan kondisinya. Jika diam akan tetap diam, jika bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap. Begitu juga dengan kita, tanpa melakukan kerja, kita akan tetap berada pada kondisi semula kita, tanpa ada kemajuan. Seperti orang yang nganggur saja. Tanpa ada kerja, yang ada hanya mimpi saja.

"...sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri..." - Ar-Ra'd : 11

Hukum II Newton
"resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan massa benda dikali percepatannya"

Gaya menyebabkan suatu benda mengalami percepatan, jika tadinya diam akan bergerak, jika tadinya bergerak dengan kecepatan tetap akan bergerak dengan kecepatan yang berubah secara beraturan tiap satuan waktu.

Dengan bekerja, kita akan mengalami perubahan. Semakin besar kerja kita, akan semakin mempercepat progres kita. Yang tadinya nganggur, setelah bekerja akan mulai nampak ada perbedaan kondisi, mulai dapat uang lah, mulai bisa makan sendiri lah, atau hal-hal lain. Yang tadinya hanya itu-itu saja, juga akan mengalami perubahan.

Tapi perlu diketahui bahwa gaya adalah vektor, yang mempunyai arah, jadi bisa positif bisa negatif. Tergantung pada arahnya. Jadi kita bisa memilih mau mengarahkan kemana gaya (kerja) kita. Kalau negatif, arah pergerakan (percepatannya) juga negatif, kalau positif ya positif.

"sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka" - Al-Infitar : 13 dan 14

Hukum III Newton

"besarnya aksi sama dengan negatif reaksi"

Tanda negatif hanya untuk menunjukkan bahwa arah reaksi berlawanan dengan aksi.

Bisa kita ambil pelajaran bahwa alam ini bekerja dengan seimbang. Setiap kerja kita akan dibalas oleh alam. Kalau kita berbuat jahat, maka alam akan menegur kita dengan caranya sendiri. Jangan dikira bahwa kita bisa berbuat seenaknya tanpa ada akibatnya. Setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan. Makanya kita harus behati-hati dalam bertindak.

"maka, barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya" - Al-Zalzalah : 7 dan 8

wassalamu'alaikum wr wb