Selasa, 23 Agustus 2011

Ajakan

Akhir-akhir ini, kesadaran saya sedang surut. Entah mengapa, hidup terasa tidak menyenangkan. Pada saat-saat ini, begitu banyak nikmatNya yang saya ingkari. Seakan saya lupa hakekat diri ini.

Memang bagaikan air laut, kesadaran juga mengalami pasang dan surut. Begitulah jiwa manusia, tidak pernah stabil...atau setidaknya belum. Jika kesadaran sedang pasang, hendaknya kita melakukan hal yang wajib dan sunnah. Dan jika kesadaran sedang surut, kita tetap tidak boleh melupakan yang wajib. Sedang yang sunah, kita tau hal itu akan sangat berat untuk dilakukan. Tapi jangan sampai kita terjerumus dalam keburukan. Kita boleh meninggalkan segala urusan, kecuali kebaikan.

Saya tidak mau membohongi diri sendiri maupun orang lain. Di tulisan2 saya sebelumnya, jika mungkin ada yang menganggap saya orang yang bijak, ya silakan. Itu memang benar, dan juga salah. Ada kalanya saya menjadi orang bijak dan melakukan segala urusan dengan brilian. Tapi ada kalanya saya menjadi orang sinting, yang hanya menambah masalah di setiap perbuatannya.

Sebelum membuat tulisan2 ini, saya berpikir. "apakah tujuan saya?"

Dengan tulisan2 ini, saya TIDAK berharap Anda melakukannya seakan-akan itu adalah hukum yang harus ditaati. Saya tidak memperintah Anda. Saya hanya MENGAJAK Anda. Tuhan sangat membenci orang yang memperintah sedang ia sendiri tidak mengamalkannya. Harapan saya hanyalah membuat keadaan menjadi sedikit lebih baik. Itu saja.

Salah satu jihad yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak kepada kebaikan (dakwah). Memang terasa ringan dan simpel. Tapi boleh jadi suatu saat leher kita akan digorok hanya karena perbuatan ini (lebay sithik rapopo wes).

Tidak heran, karena ajakan seperti itu terasa sangat mengganggu di telinga orang2 yang tidak sadar. Karena hati mereka telah tertutup oleh belenggu nafsu. Ajakan itu hanya akan membakar semangat mereka untuk semakin menyimpang dari kebaikan.

Kita masih ingat bagaimana nabi Ibrahim dibakar raja Namrud, lalu ketika nabi Musa dimusuhi Fir'aun, nabi Nuh yang kapalnya dikotori oleh kaumnya dan anaknya yang tidak mau mengikutinya, nabi Isa yang disiksa oleh orang2 Roma yang tidak mau menerima kebenaran, nabi Muhammad yang dilempari kotoran Unta dan berulangkali diancam untuk dibunuh, dan para sahabat lainnya yang luarbiasa penderitaannya hanya karena menyebarkan kebaikan.

Tapi pada akhirnya, Tuhan menyelamatkan mereka. DiubahNya hati yang takut menjadi tenang dan gembira. Keburukan sangat lemah tak berdaya. Kemudian dihancurkanlah para pendusta itu dan sia2 apa yang mereka usahakan.

Saudaraku, saya mengajak kita semua melakukan dan mengajak kepada semua yang kita sayangi maupun cintai untuk melakukan kebaikan dimanapun berada, selalu suarakan kebenaran, meskipun itu bertentangan dengan nafsu dan keadaan yang menghimpit.

Kamis, 04 Agustus 2011

Bekerja Tanpa Motivasi

Di Dojo tempat saya latihan, ada seorang senpei yang super energik saat melatih pohei-poheinya. Namanya senpei Tanto. Suaranya lantang, badannya tegap, selalu sigap, hiperaktif, suka aneh2, semangatnya membara, dan kalau berbicara selalu menggunakan majas hiperbola. Kalau di kartun Naruto, beliau bisa dipasang sebagai guru Gai. Sementara itu, ada juga senpei Bambang. Badannya juga tegap sih, tapi suaranya biasa-biasa saja, tingkahnya kalem, orangnya gak neko-neko, kata-katanya biasa saja, tidak pake majas apapun (itu namanya majas apa ya?), dan beliau selalu mengenakan kain hitam di wajahnya. Beliau ini cocok sekali kalau dipasang menjadi guru Kakashi di kartun Naruto.

Saya sendiri sebenarnya menyukai mereka berdua. Tapi kalau soal melatih, saya jauh lebih suka kalau dilatih senpei Gai, maklum lah anak muda. Karena kalau setiap latihan, senpei Gai selalu memberikan motivasi pada kami. Saat kami sudah kelelahan dan kehabisan tenaga, jiwa saya serasa seperti terbakar! Apalagi kalau beliau menyuruh kami meneriakkan yel2 konyol yang dibuatnya. Meskipun konyol, tapi sangat efektif untuk membakar semangat!

Cara senpei Kakashi jauh berbeda. Yah, tahu sendiri lah. Saat dilatihnya, yang saya rasa adalah males dan ngantuk. Hanya sedikit sekali keringat yang keluar dari tubuh saya, saking malesnya.

Suatu ketika senpei Gai, yang biasanya sangat semangat datang melatih, tidak bisa datang. Saya kecewa. Terbayang di kepala saya rasa males dan ngantuk yang akan saya rasakan nanti. Dan ternyata benar, senpei Kakashi mengajar dengan wajahnya yang tidak menunjukkan semangat hidup sama sekali. Juga dengan nada suaranya yang datar. Sungguh seperti orang yang tidak pernah mensyukuri hidup. Yah, saya mulai malas melakukan gerakan secara all-out seperti kalau dilatih senpei Gai.

Dalam keadaan seperti itu, tidak ada yang bisa menghalau laju lamunan saya yang tak mengenal batas. Saya mulai berkhayal;

Bagaimana jadinya kalau oksigen harus dibayar dulu sebelum boleh kita hirup? Bagaimana jadinya jika matahari malas2an menampakkan sinarnya, dan hanya mau menerangi dunia kalau dia dibayar terlebih dahulu? Bagaimana jadinya kalau gravitasi malas2an menarik kita? Bagaimana jadinya kalau bulan, satelit, dan planet2 bekerja hanya menurut kemauannya tanpa memperhatikan orbitnya masing-masing?

Alam ini bekerja tanpa mengharapkan suatu imbalan. Demikian juga para bijak. Perhatikan ruangan hampa antara langit dan bumi. Terasa begitu kosong namun menghasilkan segala sesuatu. Membesarkan diri sendiri tidak berarti apapun. Penemuan jati diri adalah yang terpenting.

Setelah menemukan jati diri, kita akan tahu kemampuan kita, demikian kita akan bekerja secara alami. Selama ini pikiran kita sudah terlalu picik! Kita hanya akan bekerja kalau kita tahu imbalan yang akan kita dapat. “saya mau melakukannya asalkan diberi uang”. “saya mau melakukan ini asalkan anda mau melakukan itu”. Harus kita ketahui bahwa hidup harus kita lakoni tanpa “asalkan”. Sesungguhnya sholat kita, ibadah kita, hidup kita, dan mati kita semuanya harus kita lakoni tanpa mengharap apapun kecuali untuk Allah SWT semata. Tidak usah banyak berfikir, just do it!


Setelah itu, saya kembali ke kesadaran saya. Saat ini saya melakukan gerakan secara total. Bahkan melebihi saat saya dilatih oleh senpei Gay. Saat bergerak, rasa-rasanya energi itu mengalir dengan begitu saja. Terasa nikmat, menyenangkan, aneh, entahlah! Sepertinya senpei Kakashi memang menyimpan banyak misteri…